Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak

Diposting oleh inonugo on Kamis, 29 November 2012

Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Siapa yang tak kenal dengan kopi Luwak, kopi yang saat ini berhasil mencetak rekor sebagai kopi termahal di dunia? Kopi ini adalah asli buatan Indonesia yang sudah terkenal dengan rasanya yang sangat nikmat. Kopi ini banyak dihasilkan di Pulau Sumatera. 

Pada tanggal 10 Oktober 2012 PT. Astra Daihatsu Motor punya gawe yang patut kita beri apresiasi. Dengan menggunakan 3 unit mobil produk teranyarnya yaitu Daihatsu Terios TX-AT (2 unit) dengan transmisi otomatik dan Terios MT (1 unit) dengan transmisi manual melakukan petualangan sepanjang Pulau Sumatera. 


Terus apa hubungannya dengan kopi Luwak? 

Menggunakan tagline Terios 7-Wonders Sumatera Coffe Paradise, ketiga unit mobil ini melakukan petualangan untuk merangkum keindahan Pulau Sumatera dan kekayaan alamnya. Dengan rentang perjalanan sejauh tidak kurang dari 3.300km, misi utama petualangan ini untuk membuka mata dunia akan kekayaan alam dan budaya berupa 7 spot produsen kopi sepanjang Pulau Sumatera dari Lampung hingga Sabang. 

Selain itu misi petualangan ini merupakan bentuk uji performa Daihatsu Terios dengan beragam medan jalan yang memang sesuai dengan peruntukan Daihatsu Terios sebagai SUV sejati.

Berhasilkah 3 unit Daihatsu Terios mobil Sahabat Petualang ini menjelajahi sepanjang Pulau Sumatera sambil mendekati 7 titik produsen kopi?

Penasaran kan?

Sebelumnya simak dulu apa Terios 7-Wonders itu di bawah ini:
  1. The Only 7-Seater SUV.
  2. Easy Access Entertainment, audio steering switch.
  3. Tough Style, macho styling.
  4. City Cruiser, high ground clearance.
  5. Easy Handling, electric power steering.
  6. Optimal Comfort, comfort suspension.
  7. Excelent Strenght, reliable engine 1.5 DOHC VVT-I.
Artinya dalam perjalanan SUV 7-Seater Terios, akan teruji ketangguhannya di medan yang menyuguhkan karakter jalan yang bervariasi. Namun berkat ground clereance yang tinggi disertai dengan performa mesin 3SZ-VE DOHC VVT-I 1.495cc, kenyamanan berkendarapun dapat diraih. Begitu pula dengan kenyamanan didalam kabin. Steering wheels with audio switch, menjadi salah satu fitur penunjang kenyamanan selama berkendara.



Inilah uji ketangguhan Terios 7-Wonders Sumatera Coffee Paradise.


Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Tepat pukul 23.00 wib setelah dilepas di VLC Jakarta, tim Terios 7-Wonders menuju penyeberangan Merak-Bakauheni. Dengan menggunakan kapal feri tim Terios 7-Wonders menyeberang ke Pulau Sumatera yang memakan waktu selama 3 jam.

Setelah tiba diujung pulau Sumatera, inilah saat yang tepat untuk menguji kecepatan Daihatsu Terios di jalan yang mulus. Tim Terios 7-Wonders berhasil mendapatkan kecepatan maksimal 120km/jam. Ini dilakukan  ketika menuju kota Lampung saat fajar menyingsing.

Setelah tiba di kota Lampung, perjalanan dilanjutkan menuju kota Liwa yang merupakan wilayah pegunungan ditempuh melalui kawasan Bukit Kemuning.

Saat menguji Daihatsu Terios dengan ragam jalan yang didominasi oleh tikungan pendek disertai oleh tanjakan terjal, pengemudi dari tim Terios 7-Wonders terpaksa mengeluarkan skill dalam hal perpindahan transmisi. Untunglah Daihatsu Terios ini mudah dikendalikan dan memang sangat cocok dengan medan tersebut. Setelah melakukan beberapa kali shifter matik Terios AT berpindah dari D-3 ke 2, sementara untuk yang manual dari 4 ke 3, tim Terios 7-Wonders tiba di kota Liwa tepat pukul 17.00 WIB dengan total perjalanan yang ditempuh dari Jakarta sejauh 567km. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Danau Ranau sejauh 25km.

Uji ketangguhan Daihatsu Terios selanjutnya adalah menuju kota Lahat dengan jarak tempuh dari Danau Ranau hingga kota Lahat sejauh 309,4km. Tim Terios 7-Wonders tiba pukul 20.00 WIB dan disambut langsung oleh orang nomor satu di Lahat.

Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Dari kota Lahat perjalanan tim Terios 7-Wonders dilanjutkan menuju kota Pagaralam. Jalanan menuju kota Pagaralam agak sedikit bergelombang. Sekitar 20 menit keluar dari kota Lahat jalanan mulai berkelok-kelok. Memasuki perbatasan kota Pagaralam, kelokan jalanannya disertai dengan tanjakan terjal.

Kembali skill dari para pengemudi dari tim Terios 7-Wonders diuji. 

Untuk mengatasi handycap ini, shifter matik Terios pun berpindah-pindah. Ketika tanjakan lumayan terjal agar akselerasi tetap terjaga posisi shifter bergeser ke L. Begitu sudah agak landai bergeser lagi ke 2 , D-3 dan juga D. Walaupun penuh dengan penumpang dan barang bawaan, ternyata ketiga Terios yang terdiri dari 2 tipe matik dan 1 manual berhasil mengatasi tantangan jalanan ini. 

Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Setelah tiba di kota Pagaralam, tim Terios 7-Wonders melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi) dengan jarak tempuh via desa Jarai – Pendopo sejauh kurang lebih 121,1km.

Dari Desa Talang Padang, tim Terios 7-Wonders bergerak menuju ke Curup – salah satu sentra penghasil kopi di daerah Bengkulu melalui Kepahiang.

Walaupun jalanan berkelok-kelok naik dan turun, mesin berkapasitas 1.500 cc yang membekali Terios ternyata masih cukup andal. Pun demikian dengan suspensinya. Beberapa kali Terios kejeblos di lubang jalan, namun tak ada masalah berarti. Akselerasi di tanjakan maupun ketika menyalip kendaraan di depannya baik yang memakai girboks matik maupun manual tetap terasa bertenaga.

Lagi-lagi skill para pengemudi tim Terios 7-Wonders diuji.

Pengemudi tak segan-segan memindahkan tuas dari D ke D-3 maupun 2. Bahkan di tanjakan yang terjal agar tak ngempos tenaganya perlu dipindah lagi ke posisi L. Dan akhirnya setelah berjuang melewati tanjakan dan kelok-kelokan yang terus mewarnai sepanjang jalan sebelum tim 7 Wonders memasuki kota Bengkulu, tim Terios 7-Wonders tiba di Bengkulu pukul 18.30 WIB.

Selepas dari Bengkulu, perjalanan dari tim Terios 7-Wonders dilanjutkan menuju Bukittinggi melalui Muko-Muko Padang dengan jarak tempuh sejauh 617km.

Saat menjajal jalanan di jalur pantai barat trans Sumatera, dengan tikungan-tikungan yang lebih tajam. Sementara karakter tanjakan dan turunannya kurang lebih sama dengan jalur sebelumnya. Perfoma 3 Terios ternyata masih tetap mantap. Walaupun “disiksa” untuk melahap rute yang dilalui, semua berhasil diatasi dengan sempurna.

Tiba di desa Madailing Natal, tim Terios 7-Wonders melakukan eksplorasi menuju desa-desa pedalaman.

Uji ketangguhan 3 Daihatsu Terios dimulai. Ketika masuk menuju desa paling ujung, jalan aspal sudah habis dan berganti jalanan makadam dan tanah. Ground clearence Terios teruji dan tak mudah mentok. Sementara performa girboks matik dan juga mesin 1.500 vvti ok juga. Dipaksa main off-road ternyata oke banget. Kalau ada versi 4x4-nya pasti tetap laku.

Perjalanan selanjutnya adalah rute Mandailing Natal - Medan dengan jarak tempuh sejauh sekitar 764km.

Setelah tiba di kota Medan, ke-3 Terios dilakukan pengecekan total. Sampai di sini ternyata sudah terbukti ketangguhan dari Daihatsu Terios, ternyata menurut mekanik kondisi semua Terios dalam keadaan baik. Hanya saja ada sedikit perbaikan bagian moncong depan kiri salah satu Terios yang penyok akibat menyenggol semak belukar. 

Sampai di sini perjalanan tim Terios 7-Wonders tinggal etape yang terakhir yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menuju Langsa sejauh kurang lebih 200km dari kota Medan.

Tiba di Langsa, perjalanan dilanjutkan ke kota Takengon dan dilanjutkan lagi menuju Banda Aceh.

Dari Banda Aceh, tim Terios 7-Wonders menuju pelabuhan ferry Ulee Lheue. Sampai di pelabuhan ferry Balohan – Sabang sekitar pukul 11 siang.   

Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Akhirnya tiga unit Daihatsu Terios (2 matik dan 1 manual) berhasil mencapai titik “Nol” kilometer di ujung  pulau Weh, Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam pada pukul 12.48 WIB.

Perjalanan yang penuh pengalaman menarik dan uji ketangguhan Daihatsu Terios selama 15 hari yang dimulai dari VLC Sunter Jakarta dengan total jarak 3.657km berakhir sudah.


Banyak yang didapat dari perjalanan mobil Sahabat Petualang ini. Selain menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan dan nitmatnya kopi Luwak, tim Terios 7-Wonders juga menemui hal-hal yang sedikit unik. 

Ketika menuju kota Pagaralam dan menuju lokasi penginapan di kaki gunung Dempo, tim Terios 7-Wonders di jalan disetop beberapa anak kecil. Anak itu bilang,"satu mobil Rp 10 ribu Bang". Ketika tim Terios 7-Wonders minta karcis tanda masuk, dengan yakin anak kecil itu menunjukan segepok karcis yang ada tulisan Pemerintah Kota Pagaralam Retribusi Kawasan Wisata dan Olah Raga. Karcis itu tertera angka Rp 1.500. Anak-anak kecil ini sepertinya ada yang mengorgansir. Karena di dekat portal ala kadarnya ada beberapa orang dewasa yang duduk-duduk mengawasi.

Juga kejadian yang sama ketika memasuki kawasan Wisata Danau Ranau – Liwa. Satu mobil dikenai Rp 20.000. Tapi bukti tanda masuk yang diberikan hanya 2 lembar karcis mobil senilai total Rp 10.000 dan juga 3 lembar karcis untuk pengunjung senilai total Rp 6.000. Jadi masih ada kelebihan uang Rp 60.000 – Rp 16.000 = Rp 44.000.

Sungguh menyedihkan ya, korupsi sudah sedemikian merasuknya di negeri ini. Kalau begini bagaimana dunia pariwisata Sumatera bisa maju?

Dan yang paling penting dari petualangan ini adalah tim Terios 7-Wonders bisa lebih dekat dengan para produsen kopi yang sudah terkenal yang ada di Sumatera. Jadi lebih tahu tentang kopi Luwak yang sudah terkenal di mancanegara sebagai kopi paling nikmat dan termahal di dunia.
 
  
Cerita kopi Luwak Kenapa Sampai Mahal Harganya.


Tangguhnya Mobil Sahabat Petualang Daihatsu Terios dan Nikmatnya Kopi Luwak
Dari perjalanan mobil Sahabat Petualang, jadi tahu kenapa kopi Luwak yang begitu nitmat ini bisa berharga mahal. Harga per-kilonya berkisar antara Rp.400 ribuan sampai jutaaan rupiah.

Ini dikarenakan proses pembuatannya yang begitu rumit. 

Pada saat musim panen antara bulan ke-2 sampai bulan ke-6, para petani kopi memasang perangkap untuk menangkap musang. Ada 2 jenis musang yang biasanya ditangkap, yaitu Musang Bulan dengan ciri khas ujung ekornya berwarna putih (lebih agresif dan susah jinak) dengan bulu berwarna kecoklatan serta Musang Pandan yang bulunya berwarna kehitaman. 

Dari kedua jenis musang ini bisa menghasilkan dua jenis kopi dengan aroma yang berbeda. Aroma wangi khas yang dikeluarkan Musang Pandan ternyata menghasilkan kopi yang lebih nikmat dari Musang Bulan sehingga kopi Musang Pandan memiliki penggemar yang lumayan banyak.

Biasanya sesudah dipetik biji kopi disortir dulu. Pertama-tama dicari yang warnanya merah rata dan bentuknya bulat. Kemudian direndam di ember berisi air. Biji yang terapung disortir. Yang tenggelam dikumpulkan untuk diberikan pada Musang Luwak. Musang Luwak ini nanti hanya memilih biji kopi yang  terbaik untuk makanannya.

Biji kopi yang dimakan ini selanjutnya terfermentasi dan keluar jadi kotoran berwujud biji kopi,  hanya kopi terbaik saja yang dimakan Luwak. Kotoran ini dikumpulkan dan dipisahkan agar tak lagi berbentuk gumpalan. Setelah itu baru dijemur hingga kering. Barulah biji kopi yang sudah bersih dan kering dibawa ke pabrik pengolahan kopi. Jadilah kopi Luwak yang rasanya nikmat dan mahal harganya.

Hmmm..jadi penasaran juga, ingin nyicipi bagaimana nikmatnya rasa kopi Luwak asli dari Sumatera yang harganya sangat mahal ini bersama mobil Sahabat Petualang.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Silahkan komen apa aja yang penting sopan dan jangan meninggalkan link apapun di dalam komentar anda. Terimakasih.

Suka artikel ini?