Suster Ngesot Ditendang Satpam

Diposting oleh inonugo on Kamis, 15 Desember 2011

Maksud hati ingin memberikan surprise kepada temannya yang berulang tahun, namun berakibat fatal.

Inilah yang dilakukan Mega Tri Pratiwi (20), yang berperan sebagai suster ngesot. Dalam aksinya ia akan menakut-nakuti temannya yang sedang berulang tahun di depan pintu lift. Saat pintu lift terbuka, si suster ngesot memang sukses telah membuat target kaget dan ketakutan. Dan beberapa detik kemudian sebuah tendangan mendarat di muka dari si suster ngesot tersebut.

Berdasarkan keterangan dari si satpam, satpam tersebut melakukan tendangan karena reflek. Dalam video terlihat bahwa satpam tersebut melakukan tendangan beberapa detik sesaat setelah target kaget dan ketakutan.

Kalo saya analisa itu bukan merupakan sebuah gerakan reflek, karena :
  1. Posisi satpam tidak menghadap langsung ke pintu lift.
  2. Tidak memperlihatkan ekspresi kaget yang berujung pada gerakan reflek.
  3. Jarak satpam dan suster ngesot terlihat jauh, tendangan reflek tidak mungkin terjadi jika ada gerakan melangkah dari satpam tersebut.
Saran saya buat si suster ngesot, kalo mau ngadain acara seperti ini koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan berwenang dulu untuk menghindari hal-hal yang seperti ini memang sangat diperlukan.
Buat aparat keamanan, jangan gunakan kekerasan dalam setiap tindakan preventif, apalagi korban adalah seorang suster yang kondisi jalannya sudah ngesot...

Semoga semua kejadian ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua.


Untuk kronologi bagaimana kejadiaannya, bisa teman-teman baca yang saya ambil dari blog-nya si suster ngesot ini.

Inilah kronologi kejadiannya versi si suster ngesot:

"SUSTER NGESOT" MORAL DUTY REQUIRES ME TO CALL THE ATTENTION OF PUBLIC"

Awal kejadian sampai akhir kejadian :

9December 2011
00.30 Dini hari, saya (Mega) , Martin , Nana , berangkatlah dari jakarta menuju kota Bandung. Sesampai di bandung kami menuju apartment, tepatnya di lantai 22 kamar 2217.

Pada pagi hari, teman - teman saya yang lain menyusul ke apartment saya . Sesampainya mereka di apartment saya, kami chit chat dan dari sini kami mulai merencanakan surprise untuk Fitra. Lalu pada siang hari nya kami pergi ke sebuah salah satu studio music di Bandung 

11.30 malam saya dan nana berpisah dengan yang lainnya, mereka pergi untuk check sound di salah satu universitas yang akan mengadakan acara pada esok hari nya. Tinggalah saya berdua dengan teman saya Nana, kami berputar di daerah dago dan mencari makan disana tepatnya di salah satu nasi timbel yang ada di daerah tersebut.

*Mega sebagai pemilik sah apartment

10December 2011
Sekitar jam 12.30 malam, saya di bbm oleh martin bahwa mereka tidak jadi check sound. Segeralah saya pulang ke apartment, disana ada martin, prio, dan echa.

01.00 Dini hari kami bertemu lagi di apartement, tetapi hanya dengan Martin, Prio, saya(Mega), dan Nana. Teman – teman saya yang lain sedang pergi makan, disinilah semua sudah di rencanakan. kami yang berada di apartment bersama yang lain Contact- contcat an melalui bbm. Akhirnya di putuskan lah saya yang menjadi suster ngesot, karena rambut saya paling panjang. Tanpa Make-up dan tanpa persiapan apapun, hanya bermodalkan baju berbahan lace dan baju itu pun tidak panjang sebatas di atas paha. Dan saat itu saya memakai celana pendek berwarna hitam.

02.00 Dini hari , sesaat mendapatkan kabar bahwa teman - teman saya sudah dekat dari apartment, saya(mega) dan yang lain siap” menuju lantai 17. Posisi yang sudah di atur ialah, saya duduk di depan lift barang (bukan lift khusus Tenat/ pemilik apartment) berjarak 1,5 – 2 meter dr pintu lift, sedangkan 3orang teman yang bersama saya memperhatikan di tembok sebelah lift .

Semua sudah di atur, sengaja kita memakai lift barang agar tidak meresahkan pihak lain. Dan kita bersama - sama juga sudah mengatur agar bagaimana mereka bisa berhenti di lantai 17 , ya dengan cara saya yang me mencet lift di lantai saya agar lift itu berhenti.

Kami menerima bbm dari teman kami yang dibawah, mereka sudah memasuki lift barang tersebut. Semua sudah pada posisi saat itu, beberapa saat kemudian saya mendengar “Ting” tanda pintu lift berbuka, tiba –tiba ada hantaman keras ke muka sebelah kiri saya.

Blank seketika, itu yang saya(mega) rasakan, yang saya dengar hanyalah samar suara orang – orang, lalu dalam keadaan setengah sadar tiba – tiba saya berada di kamar apartment saya sendiri, dan saat itu saya saya tidak bisa membuka mata saya, yang bisa saya lakukan hanyalah berbicara dan saya bertanya kepada martin siapa yang menendang saya(mega), dia bilang itu satpam namanya pak sunarya, lalu saya meminta satpam itu datang kepada saya sesaat setelah saya berbicara saya mendengar seseorang yang tidak kenal datang menghampiri saya, dan dia berbicara hal yang tidak saya mengerti. (dan saat itu saya tau, bahwa yang menendang saya melarikan diri dari saya dan teman – teman saya/ menghindar tanpa ada pernyataan jelas dari pihak yang bersangkutan)

Tidak sampai 15menit di kamar apart, saya di bawa teman saya ke UGD RS. Advent (disini pihak satpam dan apartment tidak ada yang menolong) Lalu 2jam berikutnya saya dibawa balik ke apart setelah mendapatkan pertolongan dr pihak rumah sakit, saya (mega) yang meminta untuk tidak dirawat dirumah sakit, karena saya tidak mau masuk rumah sakit tanpa ada orang tua saya. Sesampai di apartment saya minum obat yang diberikan dokter, lalu saya terlelap. 

13.00 Siang hari saya bangun, dan melihat Hp saya yg pertama ada misscaled dari mamah, lalu saya bbm ke kakak saya mitha dan bertanya apakah ada mamah dirumah dan saat itu juga saya memberi tau bahwa saya tertendang oleh satpam apart, semua foto - foto saya kirim via bbm, saat di ugd , memar dan gigi patah.

19.00 Malam hari orang tua saya datang ke apartment, mereka bertemu dengan pihak management tanpa ada satupun kata maaf terucap. Dan Tanpa ada hadirnya satpam yang menendang saya tersebut.

* Tengah malam kondisi badan saya menurun, saya di larikan ke RS Santosa International Hospital 

*Disini semua terungkap, pihak apartment menutupi kejadian tersebut dari orang tua saya, Pihak apartment telephone ke rumah saya di Jakarta berkali - kali dari jam 08.00 – jam 12.00 siang dan berbicara pada mamah saya seperti ini “ Anak ibu meresahkan warga apartment“ pihak dari apartment berbicara dengan menutupi kejadian yang sebenarnya bahwa ada tindakan kekerasan pada pagi hari itu, mereka tidak berterus terang terhadap orang tua saya. Sampai mamah saya tau dari saya sendiri.

*Disini semua terungkap ketika teman saya mendengar satpam berbicara seperti ini di dalam lift sebelum menendang saya “ Sini saya saja, ini sudah kejadian yang ke dua kali”

satpam tersebut tau bahwa yang menjadi sosok “suster ngesot” tersebut ialah manusia.

REFLEKS KAH hal tersebut ?

Conclusion:
  1. Mengapa pihak apartment tidak berterus terang saat memberikan info ke Mamah saya di Jakarta , pada pagi hari sampai siang hari tersebut. Mengapa mereka memberikan berita bahwa saya(Mega) melakukan hal yang meresahkan warga apartment?! Kenapa pihak apartment tidak memberitahu dan menutupi bahwa telah terjadi tindakan kekerasan tersebut.
  2. Saya baru satu kali melakukan hal tersebut dan saya melakukan itu karena sebuah settingan saya dan teman – teman saya. Jadi sebelumnya yang berada di dalam lift dan luar lift itu ialah teman” saya yang sebelumnya sudah tahu terlebih dahulu kecuali satu orang yang akan kita berikan surprise.
  3. Mengapa satpam tidak datang kepada saya sampai saat ini, salah atau tidak bersalah pun sudah seharusnya Satpam itu datang kepada saya. Hanya sekedar berbicara tidak ada salahnya kan? Dan tidak ada yang perlu di takuti dan di tutupi ketika kita tidak merasa bersalah.
  4. Dan pelajaran yang terpenting ialah “ MORAL DUTY REQUIRES ME TO CALL THE ATTENTION OF PUBLIC”
    *Mengapa ? karena etika dan moral itu mencerminkan bangsa yang baik. Jangan sampai dengan kejadian seperti ini mencoreng hal tersebut. Pertanggung jawaban itu penting, dan kepatuhan hukum ialah salah satu syarat utama.
    *Mengapa ? Jangan sampai sebuah institusi di cap seseorang yang emotional akan tugasnya, jangan samapi ke arogansian menjadi lambang sebuah institusi tersebut.
    *Mengapa? Siapapun saya atau siapapun yang di perlakukan hal seperti ini, tidak pantas mendapatkan kekerasan seperti ini.
    Mau siapapun korbannya, apapun korbannya, penghuni apartment atau bukan. Satpam tidak berhak bertindak kasar seperti itu.



{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Silahkan komen apa aja yang penting sopan dan jangan meninggalkan link apapun di dalam komentar anda. Terimakasih.

Suka artikel ini?