Kehidupan di alam semesta ini sudah ada yang mengatur. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun.
Hari kemarin adalah sejarah, hari ini adalah berkah dan hari esok adalah misteri. Hii..serem.
Kita tidak tahu pasti apa yang terjadi esok.
Musibah dan bencana mungkin adalah salah satu proses menuju jalan kematian.
Memang musibah tidak bisa kita prediksi kapan datangnya. Kalau prediksi bola masih bisa kita tebak dari formasi dan kekuatan pemain bola.
Kadang waktu di jalan sudah berhati-hati berkendara..ee ternyata ada yang nyelonong melanggar kita. Atau pas lagi tidur pulas, bencana banjir dan tanah longsor datang menimpa kita. Subhanallah...Naudzubillah Mindzalik.
Seperti yang tengah terjadi di tanah air ini. Kecelakaan transportasi ada di mana-mana. Jatuhnya pesawat Cassa 212 di hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dengan korban meninggal 18 orang. Tabrakan maut antara Bus Sumber Kencono dan mini bus travel di jalur by pass Mojokerto dengan korban meninggal 20 orang.
Terbakarnya KM Kirana IX yang masih bersandar di Dermaga Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, saja bisa mengakibatkan korban meninggal 8 orang.
Sebagai manusia, bisakah kita menghindari agar musibah diatas tidak terjadi?
Kenapa pemerintah harus mengeluarkan statment Road Map To Zero Accident? Kenapa harus To Zero? Angka 0 adalah angka yang sempurna. Pernyataan yang seolah-olah manusia bisa menghindari musibah dan bencana.
Janganlah kita sebagai makhluk yang lemah ini berkata-kata yang sombong. Karena makna To Zero bisa diartikan bahwa kita menantang kekuatan Tuhan.
Astaghfirullah...
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Silahkan komen apa aja yang penting sopan dan jangan meninggalkan link apapun di dalam komentar anda. Terimakasih.